15 Jenis Penyakit Pada
Kelinci Dan Cara Pengobatannya
Penyakit pada kelinci
biasanya disebabkan karena kondisi kandang yang kurang bersih, nutrisi pakan
yang tidak seimbang, volume pakan yang kurang, air minum yang kotor, tertular
oleh kelinci lain, perubahan cuaca dan ketidaktahuan mengenai penyakit pada kelinci.
Penyakit pada kelinci yang
bisa menyebabkan kematian diantaranya, Kokkidioses, Enteritis Kompleks, Young
Doe Syndrome, Pasteurellosis dan Skabies.
1. Radang Mata (Kornea Mata)
Radang mata biasanya
menyerang kelinci yang masih berumur beberapa minggu, terkadang juga menyerang
kelinci dewasa. Gejalanya mata berwarna merah, bulu sekitar mata basah dan
terkadang keluar nanah.
Penyebabnya bisa karena
infeksi akibat terkena benda tajam, terkena bakteri, kekurangan vitamin A,
terkena debu, kotoran, asap dan gas amonia.
Radang mata bisa dihindari
dengan menjaga kenyamanan kandang, pastikan tidak ada benda tajam di dalam
kandang. Mata kelinci yang merah bisa dibersihkan dengan boorwater menggunakan
kapas, lalu diberikan obat tetes mata yang mengandung antibiotik seperti salep Chloramphenicol.
2. Kaki Bengkok (Rachitis)
Kelinci juga bisa
mengalami rachitis, yang biasa menyerang pada kelinci pada masa
pertumbuhan karena kekurangan vitamin D. Akibat kekurangan vitamin D
pembentukan tulang, kuku dan bulu menjadi tidak sempurna. Kelinci menjadi lemah
tidak bisa menahan berat badannya sendiri sehingga kakinya bengkok menjadi
huruf O atau X.
Kelinci yang tinggal di
kandang sering kali tidak mendapat cahaya matahari yang cukup. Sebagai gantinya
kelinci membutuhkan asupan vitamin D berupa lemak ikan yang dicampurkan ke
dalam pelet. Selain vitamin D, pelet juga harus mengandung mineral, fosfor,
kalsium dan mangan untuk menunjang pertumbuhan tulang kelinci.
3. Kanibal
Pakan dan air minum yang tidak mencukupi bisa
menyebabkan kelinci menjadi kanibal. Kelinci yang lucu menggemaskan bisa
berubah menjadi liar dan beringas. Kelinci bisa saja memakan daging antar
sesamanya atau memakan bulu hingga akhirnya mati karena bulu yang dimakan
membuat usus tersumbat.
Untuk mencegah kelinci menjadi kanibal, berikan
kebutuhan pakan dan air mineral kelinci dengan teratur. Selain itu, kondisi
kandang juga mempengaruhi, jangan mencampur kelinci yang tidak seukuran dalam
satu kandang.
4. Enteritis Kompleks
Merupakan penyakit pencernaan dan menjadi penyebab
kematian paling banyak pada kelinci peternakan, penyakit ini biasa menyerang
kelinci yang masih kecil. Gejalanya kotoran kelinci tidak keluar normal,
kotorannya berwarna hijau gelap, bau dan berlendir menggantung pada dubur
kelinci. Kelinci tampak kurus dan lesu.
Penyebabnya karena salah makanan, makanan yang
diberikan tidak cocok atau sudah terkontaminasi, terlalu banyak makan hijauan
basah, kondisi kandang yang kotor dan penggunaan obat berbahaya yang tidak
sesuai dosis untuk kelinci.
Cara pengobatannya dengan mengganti pakan hijauan
basah dengan Hay dan pelet, kemudian air minum yang sudah diberi antibiotik.
5. Young Doe Syndrome
Penyakit ini terjadi pada
kelinci betina yang sedang menyususi. Penyebabnya adalah septicemia akibat mastitis sehingga
terjadi pembengkakan pada kelenjar susu atau puting susu. Akibatnya induk
kelinci tidak bisa menyusui anaknya dan anak-anak kelinci akan mati karena
tidak mendapatkan air susu dari induknya.
Penyakit ini bisa
disembuhkan jika belum terlambat. Pertama induk kelinci yang terkena Young Doe
Syndrome harus di isolasi dulu di kandang terpisah lalu disuntikan dengan
Penicilin, Sulfa Strong, Oxylin atau Sulmethonl.
6. Sembelit
Gejala sembelit yaitu
kelinci tidak bisa berak dan kencingnya sedikit sekali. Hal ini disebabkan
karena asupan makanan yang tidak dibarengi dengan air minum yang cukup.
Seimbangkan pemberian pakan
yang berserat kasar dengan pakan hijauan. Selain itu, sembelit disebabkan juga
karena kelinci kurang bisa bergerak bebas di kandang kelinci yang sempit.
7. Radang Paru (Pneumonia)
Radang paru pada kelinci
disebabkan oleh kuman Pasteurella
multocida, menyebabkan kelinci susah untuk bernafas. Radang paru biasa
menyerang induk kelinci menjelang lahiran yang kedua atau ketiga.
Penyebab awalnya yaitu,
kondisi kandang yang terbuka menyebabkan kelinci sering terkenan terpaan angin
secara langsung, udara di kandang yang lembap dan komposisi makanan kelinci yang tidak
seimbang.
Radang paru pada kelinci
cenderung sulit untuk disembuhkan, kecuali jika kelinci sudah mendapat pengobatan
sejak gejala awal sakit. Obatnya bisa Penicilin, Sulfa Strong atau Oxylin yang
diberikan dengan menggunakan alat suntik.
8. Kanker Telinga
Kanker telinga pada kelinci
ditandai dengan rasa gatal dan sakit pada telinga yang terserang. Kanker
telinga disebabkan oleh adanya kutu di permukaan kulit sebelah dalam telinga.
Kelinci yang menderita penyakit ini akan sering menggeleng-gelengkan kepalanya
dan menggosokkan daun telinganya sehingga menjadi kemerah-merahan.
Penyakit ini bisa menular
dengan mudah. Cara pengobatannya dengan mengolesi bagian telinga yang terserang
dengan obat oles pembasmi kutu.
9. Favus
Favus disebabkan oleh jamur
yang membuat adanya infeksi pada kulit kepala kelinci. Gejalanya kulit kepala
kelinci tampak pecah-pecah dan sebagian bulunya rontok. Cara mengobatinya yaitu
dengan mencuci bagian kulit kepala yang terkena infeksi dengan air sabun hangat
lalu diberikan salep belerang atau Scabid Cream.
10. Cacingan (Pinworm)
Penyakit ini disebabkan
karena adanya cacing kecil yang hidup di usus belakang kelinci, ukurannya
sekitar 2.5 cm. Biasanya cacing masuk ke tubuh kelinci karena terbawa makan,
atau ada telur cacing di pakan kelinci.
Gejala penyakit cacingan
diantaranya, kelinci tampak kurus, pucat, nafsu makannya kurang dan begitu
lemah. Kelinci suka menggaruk bulu di sekitaran lubang duburnya.
Cara mengobatinya dengan
memberi kelinci obat cacing secara teratur, bersihkan kandang dan pastikan
makanan & minuman kelinci harus bersih dari telur cacing.
11. Makan Bulu
Kelinci yang memakan bulunya
sendiri atau bulu temannya disebabkan pakan yang diberikan kurang mengandung
protein. Kekurangan protein menyebabkan nafsu makan kelinci menjadi rendah
sehingga berat badan merosot. Bulu-bulu yang dimakan bisa mengganggu sistem
pencernaan kelinci, karena bulu tidak bisa dicerna.
Cara pencegahannya dengan
memberikan pakan kelinci yang mengandung protein dan gizi lainnya. Imbangi
pakan hijauan dengan Hay dan pelet.
12. Pasteurellosis
Penyakit ini disebabkan oleh
kuman Pasteurella
multocida, biasa menyerang kelinci dewasa. Awalnya penyakit ini akan
menyerang sistem pencernaan kemudian menjalar menyerang organ lainnya terutama
testicles, kelenjar susu dan uterus.
Cara pencegahannya dengan
menjaga kebersihan kandang kelinci untuk
mengurangi kemungkinan timbulnya penyaki pasteurellosis.
13. Kokkidiosis
Penyakit ini disebabkan oleh
kuman parasit yang menyerang usus atau hati kelinci. Biasanya pada kelinci
rumahan yang dipelihara di atas lantai. Kokkidiosis pada anak kelinci bisa
menyebabkan kematian. Gejala penyakit ini diantaranya, nafsu makan kelinci
berkurang, berat badan berkurang, lemes dan badan tampak kurus.
Cara pengobatannya dengan
memberikan obat yang menggandung Sulfa untuk menghambat diare. Kebersihan
kandang juga harus diperhatikan.
14. Pilek
Penyakit pilek menyebabkan
kelinci mengalami bersin-bersin. Penyebabnya bisa karena bakteri atau virus.
Penyakit pilek sangat mudah menular dan menyebar apalagi kalau kondisi kandangnya
kotor dan kurang mendapat sinar matahari.
Gejalanya hidung kelinci
mengeluarkan semacam lendir yang berwarna jernih atau keruh. Cara
pengobatannya, hidung kelinci yang penuh dengan ingus di semprot larutan
antiseptik lalu diobati dengan antibiotik seperti Penicilin atau Anticold.
15. Kudis (Scabiosis)
Penyakit kudis disebabkan
oleh kutu Sarcoptis
scabiei yang menimbulkan gatal-gatal di kepala, hidung, kaki
bahkan bisa menjalar ke seluruh tubuh. Gejalanya, kulit yang terkena kutu kudis
akan tampak kemerah-merahan disertai gatal yang menyiksa.
Kelinci yang terkena kutu
kudis harus dipisahkan dari kandang, cukur bulunya dibagian yang terkena kutu,
cuci dan dilap kering. Setelah itu diolesi dengan obat kudis seperti Scabicid
Cream. Bersihkan kandang dengan menyemprotkan disenfektan lalu kandang dijemur
dan biarkan kosong selama 15 hari.
15 Jenis Penyakit Pada
Kelinci Dan Cara Pengobatannya
Penyakit pada kelinci
biasanya disebabkan karena kondisi kandang yang kurang bersih, nutrisi pakan
yang tidak seimbang, volume pakan yang kurang, air minum yang kotor, tertular
oleh kelinci lain, perubahan cuaca dan ketidaktahuan mengenai penyakit pada kelinci.
Penyakit pada kelinci yang
bisa menyebabkan kematian diantaranya, Kokkidioses, Enteritis Kompleks, Young
Doe Syndrome, Pasteurellosis dan Skabies.
1. Radang Mata (Kornea Mata)
Radang mata biasanya
menyerang kelinci yang masih berumur beberapa minggu, terkadang juga menyerang
kelinci dewasa. Gejalanya mata berwarna merah, bulu sekitar mata basah dan
terkadang keluar nanah.
Penyebabnya bisa karena
infeksi akibat terkena benda tajam, terkena bakteri, kekurangan vitamin A,
terkena debu, kotoran, asap dan gas amonia.
Radang mata bisa dihindari
dengan menjaga kenyamanan kandang, pastikan tidak ada benda tajam di dalam
kandang. Mata kelinci yang merah bisa dibersihkan dengan boorwater menggunakan
kapas, lalu diberikan obat tetes mata yang mengandung antibiotik seperti salep Chloramphenicol.
2. Kaki Bengkok (Rachitis)
Kelinci juga bisa
mengalami rachitis, yang biasa menyerang pada kelinci pada masa
pertumbuhan karena kekurangan vitamin D. Akibat kekurangan vitamin D
pembentukan tulang, kuku dan bulu menjadi tidak sempurna. Kelinci menjadi lemah
tidak bisa menahan berat badannya sendiri sehingga kakinya bengkok menjadi
huruf O atau X.
Kelinci yang tinggal di
kandang sering kali tidak mendapat cahaya matahari yang cukup. Sebagai gantinya
kelinci membutuhkan asupan vitamin D berupa lemak ikan yang dicampurkan ke
dalam pelet. Selain vitamin D, pelet juga harus mengandung mineral, fosfor,
kalsium dan mangan untuk menunjang pertumbuhan tulang kelinci.
3. Kanibal
Pakan dan air minum yang tidak mencukupi bisa
menyebabkan kelinci menjadi kanibal. Kelinci yang lucu menggemaskan bisa
berubah menjadi liar dan beringas. Kelinci bisa saja memakan daging antar
sesamanya atau memakan bulu hingga akhirnya mati karena bulu yang dimakan
membuat usus tersumbat.
Untuk mencegah kelinci menjadi kanibal, berikan
kebutuhan pakan dan air mineral kelinci dengan teratur. Selain itu, kondisi
kandang juga mempengaruhi, jangan mencampur kelinci yang tidak seukuran dalam
satu kandang.
4. Enteritis Kompleks
Merupakan penyakit pencernaan dan menjadi penyebab
kematian paling banyak pada kelinci peternakan, penyakit ini biasa menyerang
kelinci yang masih kecil. Gejalanya kotoran kelinci tidak keluar normal,
kotorannya berwarna hijau gelap, bau dan berlendir menggantung pada dubur
kelinci. Kelinci tampak kurus dan lesu.
Penyebabnya karena salah makanan, makanan yang
diberikan tidak cocok atau sudah terkontaminasi, terlalu banyak makan hijauan
basah, kondisi kandang yang kotor dan penggunaan obat berbahaya yang tidak
sesuai dosis untuk kelinci.
Cara pengobatannya dengan mengganti pakan hijauan
basah dengan Hay dan pelet, kemudian air minum yang sudah diberi antibiotik.
5. Young Doe Syndrome
Penyakit ini terjadi pada
kelinci betina yang sedang menyususi. Penyebabnya adalah septicemia akibat mastitis sehingga
terjadi pembengkakan pada kelenjar susu atau puting susu. Akibatnya induk
kelinci tidak bisa menyusui anaknya dan anak-anak kelinci akan mati karena
tidak mendapatkan air susu dari induknya.
Penyakit ini bisa
disembuhkan jika belum terlambat. Pertama induk kelinci yang terkena Young Doe
Syndrome harus di isolasi dulu di kandang terpisah lalu disuntikan dengan
Penicilin, Sulfa Strong, Oxylin atau Sulmethonl.
6. Sembelit
Gejala sembelit yaitu
kelinci tidak bisa berak dan kencingnya sedikit sekali. Hal ini disebabkan
karena asupan makanan yang tidak dibarengi dengan air minum yang cukup.
Seimbangkan pemberian pakan
yang berserat kasar dengan pakan hijauan. Selain itu, sembelit disebabkan juga
karena kelinci kurang bisa bergerak bebas di kandang kelinci yang sempit.
7. Radang Paru (Pneumonia)
Radang paru pada kelinci
disebabkan oleh kuman Pasteurella
multocida, menyebabkan kelinci susah untuk bernafas. Radang paru biasa
menyerang induk kelinci menjelang lahiran yang kedua atau ketiga.
Penyebab awalnya yaitu,
kondisi kandang yang terbuka menyebabkan kelinci sering terkenan terpaan angin
secara langsung, udara di kandang yang lembap dan komposisi makanan kelinci yang tidak
seimbang.
Radang paru pada kelinci
cenderung sulit untuk disembuhkan, kecuali jika kelinci sudah mendapat pengobatan
sejak gejala awal sakit. Obatnya bisa Penicilin, Sulfa Strong atau Oxylin yang
diberikan dengan menggunakan alat suntik.
8. Kanker Telinga
Kanker telinga pada kelinci
ditandai dengan rasa gatal dan sakit pada telinga yang terserang. Kanker
telinga disebabkan oleh adanya kutu di permukaan kulit sebelah dalam telinga.
Kelinci yang menderita penyakit ini akan sering menggeleng-gelengkan kepalanya
dan menggosokkan daun telinganya sehingga menjadi kemerah-merahan.
Penyakit ini bisa menular
dengan mudah. Cara pengobatannya dengan mengolesi bagian telinga yang terserang
dengan obat oles pembasmi kutu.
9. Favus
Favus disebabkan oleh jamur
yang membuat adanya infeksi pada kulit kepala kelinci. Gejalanya kulit kepala
kelinci tampak pecah-pecah dan sebagian bulunya rontok. Cara mengobatinya yaitu
dengan mencuci bagian kulit kepala yang terkena infeksi dengan air sabun hangat
lalu diberikan salep belerang atau Scabid Cream.
10. Cacingan (Pinworm)
Penyakit ini disebabkan
karena adanya cacing kecil yang hidup di usus belakang kelinci, ukurannya
sekitar 2.5 cm. Biasanya cacing masuk ke tubuh kelinci karena terbawa makan,
atau ada telur cacing di pakan kelinci.
Gejala penyakit cacingan
diantaranya, kelinci tampak kurus, pucat, nafsu makannya kurang dan begitu
lemah. Kelinci suka menggaruk bulu di sekitaran lubang duburnya.
Cara mengobatinya dengan
memberi kelinci obat cacing secara teratur, bersihkan kandang dan pastikan
makanan & minuman kelinci harus bersih dari telur cacing.
11. Makan Bulu
Kelinci yang memakan bulunya
sendiri atau bulu temannya disebabkan pakan yang diberikan kurang mengandung
protein. Kekurangan protein menyebabkan nafsu makan kelinci menjadi rendah
sehingga berat badan merosot. Bulu-bulu yang dimakan bisa mengganggu sistem
pencernaan kelinci, karena bulu tidak bisa dicerna.
Cara pencegahannya dengan
memberikan pakan kelinci yang mengandung protein dan gizi lainnya. Imbangi
pakan hijauan dengan Hay dan pelet.
12. Pasteurellosis
Penyakit ini disebabkan oleh
kuman Pasteurella
multocida, biasa menyerang kelinci dewasa. Awalnya penyakit ini akan
menyerang sistem pencernaan kemudian menjalar menyerang organ lainnya terutama
testicles, kelenjar susu dan uterus.
Cara pencegahannya dengan
menjaga kebersihan kandang kelinci untuk
mengurangi kemungkinan timbulnya penyaki pasteurellosis.
13. Kokkidiosis
Penyakit ini disebabkan oleh
kuman parasit yang menyerang usus atau hati kelinci. Biasanya pada kelinci
rumahan yang dipelihara di atas lantai. Kokkidiosis pada anak kelinci bisa
menyebabkan kematian. Gejala penyakit ini diantaranya, nafsu makan kelinci
berkurang, berat badan berkurang, lemes dan badan tampak kurus.
Cara pengobatannya dengan
memberikan obat yang menggandung Sulfa untuk menghambat diare. Kebersihan
kandang juga harus diperhatikan.
14. Pilek
Penyakit pilek menyebabkan
kelinci mengalami bersin-bersin. Penyebabnya bisa karena bakteri atau virus.
Penyakit pilek sangat mudah menular dan menyebar apalagi kalau kondisi kandangnya
kotor dan kurang mendapat sinar matahari.
Gejalanya hidung kelinci
mengeluarkan semacam lendir yang berwarna jernih atau keruh. Cara
pengobatannya, hidung kelinci yang penuh dengan ingus di semprot larutan
antiseptik lalu diobati dengan antibiotik seperti Penicilin atau Anticold.
15. Kudis (Scabiosis)
Penyakit kudis disebabkan
oleh kutu Sarcoptis
scabiei yang menimbulkan gatal-gatal di kepala, hidung, kaki
bahkan bisa menjalar ke seluruh tubuh. Gejalanya, kulit yang terkena kutu kudis
akan tampak kemerah-merahan disertai gatal yang menyiksa.
Kelinci yang terkena kutu
kudis harus dipisahkan dari kandang, cukur bulunya dibagian yang terkena kutu,
cuci dan dilap kering. Setelah itu diolesi dengan obat kudis seperti Scabicid
Cream. Bersihkan kandang dengan menyemprotkan disenfektan lalu kandang dijemur
dan biarkan kosong selama 15 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar